Rabu, 27 Agustus 2008

Bersama Yesus

Ulangan 4:29,30 “Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya.” Inilah yang sering terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya, ketika mengalami keadaan yang ringan, enak, maka kita cenderung tidak mengandalkan Tuhan, tapi ketika masalah datang, kita cenderung langsung mencari sendiri jalan keluarnya dan ketika sudah bertemu jalan buntu, barulah ingat untuk bertanya kepada Allah.
Seorang pendeta di Amrik mengatakan bahwa salah satu keuntungan dari runtuhnya gedung WTC adalah gereja-gereja di Amrik menjadi penuh. Mengapa Allah seringkali mengijinkan kita menghadapi jalan buntu? karena kebanyakan di jalan buntulah manusia ingat Allah.
Di sebuah pabrik pemintalan benang ada sebuah tulisan: "Jika benang Anda kusut, datanglah kepada mandor". Seorang pegawai baru satu kali benang yang sedang dia pintal kusut, tapi hanya sedikit saja. Dia berpikir "Ini hanya kekusutan yang mudah, saya tidak mau merepotkan mandor." Sekian lama dia berusaha menguraikan sedikit kekusutan kecil itu, tapi ternyata benang itu tidak menjadi lurus tapi malah bertambah kusut. Karena putus asa akhirnya dia datang kepada mandor. Mandornya bertanya: "Kenapa kamu tidak datang lebih awal?" Pegawai baru itu menjawab: "Pada mulanya itu hanya sebuah kekusutan kecil, saya kira saya dapat menanganinya, saya tidak ingin merepotkan Anda, saya hanya berusaha melakukan yang terbaik". Mandor itu berkata: "Yang terbaik yang bisa kamu lakukan adalah datang kepada saya."
Sering kali kita memakai kemampuan sendiri ketika merasa bahwa ini, mudah, ini baik-baik saja, ini hanya msalah kecil, ini hanya penyakit ringan.Tapi yang sebenanya saat kita menguraikan kekusutan (meskipun kecil dan mudah) dengan kekuatan kita sendiri, sebanarnya kita sudah mengambil langkah yg salah.
Seharusnya kita bertemu Allah di awal perjalanan, bukan di jalan buntu. Ketika kita datang pada Yesus di awal perjalanan, bukan berarti kita tidak akan mengalami kekusutan, tapi Dia akan beri hikmat, kekuatan, kesanggupan dan pertolongan untuk kita menguraikan kekusutan.
Kunci utama untuk mendapat keberhasilan hidup bukanlah menjadi pintar, berpengalaman, ahli (meskipun penting), tapi bagaimana kita mengijinkan kuasa dan eksistensi Tuhan menguasai hidup kita sepenuhnya.
Satu waktu Chicago Bulls kembali memenangkan pertandingan dengan poin 69. 68 poin dihasilkan oleh pemain basket handal Michael Jordan dan 1 poin oleh seorang pemain pemula yang baru kali itu diturunkan dalam tim. Ketika pemain pemula itu diwawancara dia berkata dengan bangga: “Bersama Michael Jordan saya mencetak 69 poin.”
Mungkin kita hanya bisa melakukan hal-hal kecil, kemampuan kita terbatas, tapi marilah kita bergabung menjadi satu dengan Yesus, maka dengan bangga kita bisa berkata "Segala perkara dpat ku tanggung di dalam Yesus." "Bersama Yesus saya akan melakukan perkara-perkara ajaib dan dahsyat."
Keluaran 33:15 “Berkatalah Musa kepada-Nya: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.”
Kesulitan, tekanan, masalah, tantangan sebesar apapun tidak akan berarti apa-apa, tidak akan bisa mengalahkan kita jika Yesus bersama kita.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

salam kenal.

Saya senang telah berkunjung ke blog Anda. Tulisan-tulisan disini sangat inspiratif, memotivasi dan menebar kasih. Saya pikir saya akan sering mampir ke blog Anda. Maju dan berkaryalah t'rus didalam Tuhan Yesus. JBU.