Minggu, 08 Februari 2009

Pedang Kemenangan

HAKIM-HAKIM 3 : 15 “Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal. Dengan perantaraannya orang Israel mengirimkan upeti kepada Eglon, raja Moab.”


Dalam ayat 3 dijelaskan bahwa bangsa Israel melakukan yang jahat di mata Tuhan sehingga Tuhan mengizinkan mereka dikuasai oleh Eglon, Raja Moab. Di tengah-tengah penderitaan yang disebabkan karena kesalahan mereka sendiri, mereka berseru kepada Tuhan.
Sikap yang paling tepat saat kita mengalami kekalahan, kegagalan adalah kembali kepada ALLAH. Kalau kita mengalami kekalahan dan berusaha menghadapinya dengan kekuatan sendiri, maka kita akan semakin kalah dan akhirnya binasa.


Ini bukan pertama kali bangsa Israel berseru kepada TUHAN. Bangsa Israel berulang kali berbuat jahat dan berulang kali mereka berseru kepada ALLAH. Bersyukur ALLAH adalah ALLAH yang murah hati, selalu siap menanggapi pertobatan umat-NYA. Buktinya bahwa ALLAH sendiri membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat, yakni Ehud yang berasal dari suku Benyamin. Ada yang menarik perhatian kita dari diri Ehud; ia adalah seorang yang kidal atau left-handed.
Tangan kiri sering kali dianggap sebagai tangan yang lemah jika dibandingkan dengan tangan kanan. Dalam hal ini kita belajar, bahwa TUHAN mau memakai setiap orang, bahkan dalam segala keterbatasannya sekalipun. Jadi jangan pernah menyesali keberadaan ataupun keterbatasan kita. TUHAN tidak perlu mengubah kondisi tubuh seseorang, gelar, status atau apapun. Yang TUHAN lakukan adalah memakai setiap orang menurut kehendak-NYA.  


HAKIM-HAKIM 3 : 16, untuk menghadapi musuh yang tidak seimbang, Ehud menyiapkan dirinya. Ia membuat pedang bermata dua. Bukan membeli atau meminjam; Ehud sendiri yang membuatnya. Sangat penting bagi setiap orang Kristen untuk mempersiapkan dirinya menghadapi peperangan rohani. Firman ALLAH adalah pedang bermata dua yang merupakan senjata rohani yang harus disiapkan oleh setiap orang percaya, IBRANI 4 : 12. Persiapan untuk menghadapi masalah kehidupan setiap orang percaya tidak lain adalah memperlengkapi hidup dengan Firman ALLAH. Ehud tidak menaruh pedang itu di pinggang, tempat yang lazim untuk menaruh pedang, tetapi menaruhnya pada pangkal pahanya.Ketika Yakub bergumul dengan ALLAH, pangkal pahanya dipukul sehingga terpelecok. Pangkal paha adalah gambaran kekuatan manusia. Di pangkal paha itulah Ehud meletakkan pedang bermata dua, yaitu Firman ALLAH. Jadi bukan kekuatan kita, melainkan Firman ALLAH menjadi letak kekuatan kita untuk berjalan dan menghadapi musuh. 


HAKIM-HAKIM 3 : 20– 22 Ehud mengulurkan tangan kirinya, tangan kidal yang tampak lemah dan tak berguna, tetapi Pedang Ehud, yaitu Firman TUHAN jauh melebihi kekuatan apapun, menusuk dan mematikan kekuatan musuh. Musuh tak berdaya dan sama sekali tidak sanggup melakukan perlawanan. Karena itu orang percaya jangan pernah takut menghadapi musuh/masalah sebesar apapun. Miliki, cintai dan gunakanlah Firman Allah, maka kemenangan itu akan menjadi milik Anda. Kekayaan, kekuasaan, kepandaian, bukanlah jaminan kemenangan. Orang yang memiliki FIRMAN, pedang bermata dua, itulah yang mengalami kemenangan. Amin.__

Tidak ada komentar: