Minggu, 15 Februari 2009

Kapan?

Kisah 1:6-8 


Menunggu adalah sesuatu yang tidak disukai hampir oleh semua orang, apalagi jika harus menunggu sesuatu yang tidak pasti. Itu sebabnya banyak orang kristen yang salah mengambil langkah karena tidak sabar menunggu waktunya Tuhan.
Dari ayat di atas, Yesus membuat suatu pernyataan bahwa “kapan” itu adalah urusan Bapa. Ketika orang banyak bertanya kepada Yesus "Maukah Engkau pada masa ini memulihkan....” Yesus menjawab “Engkau tidak perlu mengetahui tentang masa dan waktu...”


Dalam kekristenan memang banyak ketidakpastian tentang “kapan”. 
“Kapan Yesus datang kembali?”. 
“Kapan Tuhan mengabulkan doaku?”, 
dan banyak “kapan” lain yang terucap tanpa kepastian. 


Kita harus belajar memahami antara bagiannya Tuhan dan bagiannya kita. Alkitab banyak kali menyatakan baik secara tersirat maupun tersurat bahwa “kapan” adalah bagiannya Tuhan, bagiannya kita adalah melakukan pekerjaan Tuhan dan untuk itu Tuhan melengkapi kita dengan kuasa (ayat 8). 


Lagipula meskipun kita memaksakan ingin tahu “kapan”, tetap saja kita tidak akan pernah mengerti karena format waktunya Tuhan berbeda dengan format waktunya kita. Beberapa waktu lalu seorang teman dari Manado mengajak chating dan kita sepakat akan chatingan jam 4 sore. Jam 3 sore saya beristirahat sejenak dan hp saya silent, bangun tidur saya lagsung buka internet, saya tunggu-tunggu ternyata tidak connect dengan teman saya. Malamnya di telphon kami masing-masing protes karena menganggap janjinya diingkari. Tapi setelah dibicarakan ternyata dia menunggu jam 16.00 menurut waktu di Manado dan saya jam 16.00 menurut waktu di Pulau Jawa. Terang saja kita tidak bisa bertemu karena ada perbedaan waktu. 


Seperti itulah ketika kita memaksakan ingin mengetahui “kapan”. Banyak orang memprediksikan kapan kiamat akan terjadi, dan selalu terbukti prediksi itu selalu salah meskipun mereka mengaku menyelidikinya dari Alkitab. Banyak orang tidak mengerti perbedaan format waktu ini. Tuhan menggunakan waktu kekekalan dan kita menggunakan waktu yang terbatas. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah mempercayai bahwa Allah tidak pernah terlalu cepat dan terlambat. Lakukanlah apa yang bisa kita lakukan, berharap, percaya dan melakukan kehendakNya, dan biarkan Tuhan bekerja melakukan yang terbaik, maka yang terbaik itu akan kita terima INDAH PADA WAKTUNYA__

Tidak ada komentar: